Kamis, 29 Maret 2012

Generasi Tanggung

 يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱدۡخُلُواْ فِى ٱلسِّلۡمِ ڪَآفَّةً۬ وَلَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٲتِ ٱلشَّيۡطَـٰنِ‌ۚ إِنَّهُ ۥ لَڪُمۡ عَدُوٌّ۬ مُّبِينٌ۬ (٢٠٨) 

"Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu semuanya kedalam Islam secara kaffah, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya dia itu musuh yang nyata bagimu."
(Qs. al-Baqarah:208)

Prof DR. Buya Hamka dalam tafsirnya, Al-Azhar juz II halaman 172 menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan silmi di situ adalah: menyerah diri secara tulus ikhlas. Lalu disusul dengan kalimat kaaffatan, yang berarti dia sebagai seruan kepada sekalian orang yang telah mengaku beriman kepada Allah supaya mereka berislam jangan masuk separo-separo, atau sebagian-sebagian, tapi masuklah kepada Islam keseluruhannya.

Sekarang kita perhatikan Daur Kehidupan Masyarakat kita pada umumnya,,,

Usia 4 s/d 10 = mengaji IQRO s/d juz A'mma
usia 10 s/d 12 = mengaji al-Qur'an & Sekolah
Usia 13 s/d 18 = Sibuk sekolah
Usia 19 s/d 25 = Sibuk cari Kerja & Kehidupan Cinta
Usia 26 s/d 45 = Sibuk menghidupi keluarga
Usia 45 s/d .....= Tergantung kemapanan, ada yg kerja, usaha, Fokus Ibadah, dll

Kalo diperhatikan, ternyata porsi kita dalam mencari Ilmu masih jauh dari apa yang diharapkan, masih sedikit yang mengetahui apa itu ilmu Tauhid, Fiqh, tajwid, Nahwu, hadits, Ulumul Qur'an dan seterusnya.....

Baru saja kita lancar membaca al-Qur'an, sudah enggan mengaji dengan alasan sibuk sekolah. Belum lagi tahu rukun sholat, batal sholat, syarat zakat, pembagiannya, mustahiqnya…… dsb, walhasil ilmu yang dimiliki serba tanggung.
diperparah lagi dengan dukungan orang tua yg setengah-setengah,
Pindah-pindah ngaji dengan bahasan yg sama, sehingga membuat pemahaman kompleks yang seringkali kurang dasarnya dan akhirnya yang terbangun hanyalah Fanatisme,

"kata guru saya Begini,,, begitu,,, begono,,, dll,,

Ternyata tidak hanya disitu saja, sifat fanatik itu menyebabkan pengotakan dikalangan masyarakat Islam, sehingga umat mudah diacak-acak. Masyarakat kehilangan Figur Central yang dapat mengakomodir Corak pemikiran dan budaya masyarakat, tokoh yang dipandang masyarakat mudah sekali dimonopoli Oleh keadaan dan Politik sesa'at, hingga terjadi Krisis kepemimpinan.

Pertanyaannya ???
Bagaimana Umat dapat Islam Secara Kaaffah, ditengah kehidupan seperti ini ?

Lalu termasuk golongan manakah kita …?

1. kelompok manusia yang hidupnya hanya untuk dunia atau golongan materialis,
2. kelompok yang kehilangan dua pegangan. mereka percaya akan adanya Allah dan hari Kiamat, tetapi jauh terpisah dengan praktik dalam kehidupan nyata sehari-hari. Mereka menambal dunia dengan mencabik-cabik agamanya. Itulah orang yang kehilangan dua arah tujuan hidup.
3. kelompok yang menjadikan dunia sebagai ladang akhiratnya.


Ternyata kepedulian dan ketangguhan Umat sedang diuji, akan loloskah Kita dalam Ujian kehidupan ini?






أللهم أعنا علي ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
Wallahu a'lam bisshawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar